TLii| POSO SULTENG- Hari Kamis tanggal 28 Maret 2024 menjadi momen bersejarah bagi jemaat Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Filadelfia Bo’e, yang telah teguh berdiri sejak tahun 1996.
Acara peletakan batu pertama pembangunan gereja baru mereka di desa Bo’e, kecamatan Pamona Selatan, kabupaten Poso, menjadi titik awal dalam membangun cagar spiritual baru bagi jemaat setia.
Ketua Majelis Daerah GPdI Sulawesi Tengah, Frangky Rewah, memimpin ibadah yang mengawali peristiwa penting tersebut. Dalam khotbahnya, Frangky Rewah menekankan pentingnya etika moral dan kehidupan spiritual yang berakar pada ajaran Alkitab, sebagai fondasi utama dalam membangun komunitas yang kokoh dan berdampak.
Setelah peletakan batu pertama, Frangky Rewah menyampaikan harapannya agar jemaat Filadelfia Bo’e dapat melalui proses pembangunan gereja baru dengan sukses. Doa dan dukungan dari seluruh jemaat menjadi landasan kuat dalam meniti setiap langkah pembangunan tersebut.
Sambutan yang hangat juga datang dari Camat Pamona Selatan, Yan Pemani, yang menggarisbawahi keyakinannya bahwa proses pembangunan gereja tersebut akan dipimpin oleh Tuhan sendiri. Keyakinan akan kehadiran Tuhan dalam setiap tahapan pembangunan menjadi sumber kekuatan dan harapan bagi seluruh jemaat.
Gereja GPdI Filadelfia Bo’e, yang dipimpin oleh Pendeta Frangky Rumondor dan Pendeta Ledy Pakaya, telah menjadi tempat lahirnya banyak generasi hamba Tuhan yang melayani dengan penuh dedikasi di berbagai jemaat GPdI di seluruh Indonesia. Salah satu contoh yang menginspirasi adalah Gembala Jemaat Yarden Panjo Frengky Rubana, yang turut menyampaikan rasa syukurnya atas pembangunan gedung gereja baru ini.
Acara peletakan batu pertama ini turut dihadiri oleh seluruh jemaat, para gembala-gembala GPdI Wilayah Pamona Selatan/Tenggara, serta pemerintah desa, yang dengan penuh semangat menyatakan dukungan dan doa bagi kelancaran proses pembangunan gereja yang baru.
“Semoga langkah ini menjadi tonggak awal dalam perjalanan yang penuh berkat bagi jemaat GPdI Filadelfia Bo’e di masa depan” ucap Kades Bo’e Kristolsa Bodjo.