Tlii| POSO SULTENG-Kabupaten Poso, Indonesia – Tvri Satuan Transmisi Pendolo, yang terletak di Jalan Ranindaya Desa Pandayora, Pamona Selatan, Kabupaten Poso, kini menjadi saksi bisu dari masa kejayaan televisi nasional. Seiring berjalannya waktu, kondisi bangunan ini memperlihatkan tanda-tanda usia dan kelalaian dalam perawatan.
Diresmikan pada hari Jumat, tanggal 1 Mei 1992, oleh Menteri Penerangan RI saat itu, Harmoko, Tvri Satuan Transmisi Pendolo memulai perannya sebagai bagian integral dari penyiaran nasional. Namun, saat ini, bangunan ini terlihat lusuh dan tidak terawat. Fasilitas pemancar yang dulunya sangat vital kini telah hilang, dan pagar besi yang melingkupi bangunan tersebut telah dimakan usia dan karat.
Tvri Satuan Transmisi Pendolo bukan sekadar sebuah bangunan. Ia adalah lambang dari masa di mana televisi adalah satu-satunya jendela dunia bagi banyak masyarakat Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil. Fungsinya sebagai penyampai informasi, hiburan, dan pemersatu budaya bangsa sangatlah vital pada zamannya.
Bagi generasi yang tumbuh pada era 70an hingga 90an, Tvri Satuan Transmisi Pendolo adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari. Program-program yang disiarkan oleh TVRI pada masa itu bukan hanya sekadar hiburan, tetapi juga sumber pengetahuan dan pemersatu masyarakat.
Namun, dengan masuknya era baru dalam industri penyiaran, seperti munculnya siaran parabola pada awal tahun 2000an, peran Tvri Satuan Transmisi Pendolo mulai memudar. Meskipun begitu, jejaknya tetap abadi dalam sejarah penyiaran Indonesia.
Meski kondisinya yang memprihatinkan saat ini, Tvri Satuan Transmisi Pendolo tetap menjadi simbol dari sebuah era keemasan dalam televisi Indonesia. Mengenangnya bukan sekadar mengingat sebuah bangunan fisik yang lusuh, tetapi juga mengenang sebuah perjalanan panjang dalam sejarah televisi nasional yang patut dihargai dan diabadikan dalam ingatan kita semua.
Pewarta : Stenlly Ladee