Balita usia 5 bulan Meninggal Dunia, RSUD T. Mansyur, Tanjung balai, Sumut Jadi Sorotan.
TLii | SUMUT | TANJUNG BALAI, Baru baru ini peristiwa Pelayanan RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjung balai yang menjadi sorotan. Salah seorang pasien berusia 5 bulan Meninggal Dunia Minggu ( 18/2/2024) di Ruang Inap Rumah sakit tersebut.
Keluarga dari salah satu seorang pasien yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Tengku Mansyur Kota Tanjung Balai, keluhkan buruknya pelayanan para perawat dan juga tim medis.
Bukan hanya peristiwa ini saja, Selain itu Pelayanan para tim medis juga menjadi keluhan dari keluarga pasien pengguna kartu BPJS selama ini, padahal pemerintah daerah telah mengeluarkan dan menganggarkan uang rakyat untuk membayar insentif para dokter dan juga perawat, namun ironisnya masyarakat selaku pasien tidak mendapat pelayanan yang sesuai dengan harapan.
Buruknya pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Tengku Mansyur Tanjung Balai menjadi keluhan dari keluarga seorang pasien yang meninggal dunia akibat tidak mendapatkan pelayanan sehingga menghembuskan nafas terakhir setelah diduga karena lambat dala mendapatkan pertolongan baik dari perawat dan juga tim medis atau dokter.
Rose keluarga pasien saat ditanyakan Minggu (18/2/2024) mengatakan pada media ini. Menurut Rose, seharusnya perawat dan juga tim medis memberikan pelayan prima kepada setiap pasien, apa lagi pasien yang dalam keadaan krisis seperti yang dialami korban terangnya.
Ironisnya di saat pasien di bawa ke ruang inap, obat yang di berikan pihak rumah sakit tidak di pergunakan kepada pasien, bahkan terlihat dalam sebuah video, ruangan petugas perawat Rumah Sakit tersebut Tutup di saat orangtua pasien membutuhkan perawat, hanya petugas security yang ada di depan pintu ruang perawat.
Rose sangat menyesalkan atas buruknya pelayanan rumah sakit tersebut sehingga anaknya menghembuskan napas terakhir yang juga diduga karena lambatnya pelayanan dari pihak rumah sakit.
keluarga pasien juga sangat menyayangkan pelayanan yang diberikan petugas medis dan perawat terhadap pasien yang dinilai tidak manusiawi, di saat pasien sudah meninggal infus tidak di lepas bahkan bayi yang sudah meninggal di biarkan begitu saja di bawa pihak keluarga ke rumah duka tanpa menggunakan ambulance, Jelas Rose.
Sementara itu, Pihak RSUD Dr. Tengku Mansyur Tanjungbalai berikan Klarifikasi resmi melalui Facebook resmi RSUD sebagai berikut :
Turut berduka cita atas meninggalnya pasien anak usia 5 bulan a.n. anisa nadirah.
Untuk sedikit meluruskan kegaduhan masyarakat di dunia maya terkait video yang disebarluaskan dari pihak keluarga, berikut kami sampaikan kronologis kejadiannya sbb :
Pada Shift Pagi pukul 13.30 Wib. Dr.Sp.A Visite ke ruang anak. Dan dokter menganjurkan pasien untuk dirujuk ke medan. Namun keluarga belum bersedia / masih berunding untuk dirujuk kemedan, dan keluarga pasien sudah menandatangani penolakan tindakan (13.55). Disaat KU pasien semakin menurun, keluarga pasien meminta kepada perawat untuk pasien dirujuk kemedan (15.35), dan keluarga pasien meminta kepada perawat untuk saat itu juga diberangkatkan kemedan. Perawat menghubungi dokter jaga ruangan (dr. Suci) untuk menjelaskan keadaan pasien kepada pihak keluarga dan menjelaskan semua prosedur persiapan rujuk. Pukul 16.20 Wib tim rujuk datang dan menjelaskan kembali kepada keluarga pasien tentang proses rujuk kemedan.
Setelah proses rujukan selesai tim rujuk memberitahukan kepada keluarga pasien bahwa RS Medan sudah ACC. Tim rujuk mempersiapkan keberangkatan rujukan, dan disaat itulah pasien “apnoe” pukul 20.15 dan diberitahukan (informed consent) dokter ruangan (dr. Fitrika) bahwa pasien sudah henti nafas meninggal dunia. Namun pihak keluarga pasien tidak terima dan membuat keributan diruangan anak, sebab tidak terima pasien meninggal.
Kejadian ini dapat menjadi edukasi untuk kita semua bahwa pentingnya kerjasama dari semua pihak mulai dari dokter, perawat dan terutama pihak keluarga. Karena setiap diagnosa, tindakan medis dan anjuran rujukan dari pihak kesehatan adalah untuk kebaikan dan keberlangsungan pengobatan/perawatan yang lebih intensif bagi pasien.
Kami pihak RS siap menerima kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki kualitas pelayanan kami.
Terima kasih
Demikian kutipan Konfirmasi resmi dari pihak RSUD melalui Facebook akun resmi RSUD. (DKM).