TIMELINES INEWS>>Banda Aceh, 27 Desember 2023 – Barisan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) NUSANTARA kembali mengguncang dunia aktivisme dengan melancarkan aksi unjuk rasa di Aceh. Ribuan mahasiswa berkumpul di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) untuk mengecam keberadaan Rohingya di provinsi tersebut.
Aksi protes ini merupakan lanjutan dari pergerakan BEM NUSANTARA yang telah lama dikenal sebagai advokat keadilan sosial. Para peserta aksi membawa spanduk dan poster yang berisi tuntutan penolakan terhadap keberadaan Rohingya di Aceh. Mereka mengklaim bahwa keberadaan Rohingya dapat mengancam stabilitas dan keamanan di wilayah tersebut.
Ketua BEM NUSANTARA, Ahmad Farhan, dalam pidatonya menyampaikan bahwa kebijakan penerimaan pengungsi Rohingya di Aceh harus segera dihentikan. “Kami menolak keberadaan Rohingya di Aceh. Ini bukan tindakan kemanusiaan, tapi ancaman terhadap keamanan negara,” ujarnya di depan massa yang antusias.
Sejumlah tokoh masyarakat dan aktivis hak asasi manusia juga ikut serta dalam aksi tersebut. Mereka menilai bahwa kehadiran Rohingya dapat menciptakan ketegangan etnis di Aceh dan mengganggu harmoni sosial yang selama ini telah terjaga.
Namun, pandangan ini tidak sepenuhnya diterima oleh sebagian masyarakat. Kelompok pendukung hak asasi manusia dan sejumlah elemen mahasiswa lainnya menyuarakan pendapat bahwa Rohingya seharusnya mendapatkan perlindungan dan bantuan kemanusiaan di Aceh.
Pihak keamanan setempat memberikan pengawalan dan memastikan kelancaran aksi unjuk rasa tersebut. Meskipun ada perbedaan pendapat, aksi ini berlangsung secara damai tanpa insiden keamanan yang signifikan.
Pertentangan terkait keberadaan Rohingya di Aceh menjadi salah satu isu yang mendapat perhatian serius dari berbagai pihak. Seiring berjalannya waktu, perkembangan situasi ini akan terus diawasi oleh masyarakat dan pemerintah untuk mencari solusi terbaik yang dapat mengakomodasi kepentingan semua pihak yang terlibat.