TIMELINES,INEWS
Oleh : Savira Simba
Pagi hari, matahari mulai tampak sinarnya menyelimuti bumi dengan hangat nya seperti pagi -pagi sebelumnya kicauan burung- burung terdengar sangat merdu bersatu dengan indahnya bau bunga yang wangi juga indahnya pemandangan alam. Pagi itu menjadi saksi buta diriku bertemu dengannya di saat baru masuk ke kelas VII SMP. Saat itu diriku melihatnya karena bagiku ia sangatlah sempurna di mata dan hatiku.
“Dia begitu ganteng,tinggi,dan jika ia tersenyum sangatlah manis, dia begitu indah seperti senja,”ujarku dalam hati, tanpa ada yang mengetahuinya.
Lalu aku mencari tahu tentangnya, ternyata dia adalah kakak kelasku dan akhirnya aku tahu semua tentangnya, tanggal lahir, rumah, dan hobinya. Di bulan Agustus adalah bulan lahirnya, lalu diriku mengucapkan ulang tahun kepadanya
“Happy birthday, ya, Bang,” ucapku dengan penuh bahagia mengucapkan hari bahagianya melalui whatsapp.
“Iya, makasih ya,” jawabnya dengan singkat membalas pesanku.
Di situ perasaanku menggebu sangat bahagia, kukira responnya bakalan di baca doang, dan masyaallah dilihat konsep pesanku ternyata di balas meski dengan singkat.
Semakin hari diriku entah kenapa semakin terus mengaguminya, setiap kali dia lewat di depan kelas, diriku terus saja salting-salting tidak jelas, lalu aku sempat berpikir, “andaikan aku bisa memilikinya, tapi gak mungkin” pikirku selintas didalam hati ini
Tiga tahun kemudian tak menyangka, pada akhirnya dia lulus SMP. Diriku yang begitu bersemangat bertanya kepadanya dengan santai sambil meminum teh hangat.
“Btw lulus SMA abang mau lanjut ke mana?” tanyaku kepadanya.
“Aku mau lanjut ke SMK,” ujarnya.
Di situ perasaanku menjadi sedih, karena aku akan melanjutkan ke SMA. Otomatis tidak bertemu dia.Dan gak lama kemudian dia pindah ke SMA, aku langsung bertanya tentangnya di whatsapp
“Kamu pindah ke SMA ya?”tanyaku.
“Kamu tahu dari mana?”sahutnya
“Tahu dari temanku bang,” jawabku.
“Owhh” sahutnya lagi singkat.
Di situ aku gak mau balas chat dia lagi, soalnya aku udah mati topik. Dari situ hatiku sangatlah senang, Yey, akhirnya nanti bakal satu sekolah lagi sama dia.”
Di tanggal 21 April 2024, aku memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaanku selama setahun ini, lalu aku chatting dengannya.
“Bang, aku boleh jujur gak?” ucapku.
“Boleh, jujur kenapa?” jawabnya.
Jantungku rasanya dag dig dug.
“Aku sebenernya suka sama Abang dari kelas VII, gak papa kan kalau aku suka sama kmu?” ucapku mengungkapkan isi hatiku selama ini.
“Gak papa kok,” jawabnya singkat.
Kukira responnya bakalan ngecewain, ternyata membahagiakan, dan aku basa basi bertanya lagi.
“Tapi takutnya nanti Abang ilfil sama aku, karena aku jelek.” ucapku
“Gak boleh ngomong kayak gitu, semua manusia sempurna.” sahutnya sembari sedikit menasehati.
“Hehehe iya, ya.” jawabku kepadanya.
Kami chattingan panjang banget. Akhirnya aku bisa merasa deket sama dia.Tak lama kemudian dia memposting foto ceweknya. Hatiku benar-benar hancur banget. Kukira dia menyukaiku, ternyata cuma dianggap sebatas adek kelas.
“Duh, aku ga mau lagi berharap sama orang.”gumam ku didalam hatiku ini.
Walau aku satu sekolah lagi dengannya, tapi perasaanku sudah tidak seperti dulu lagi,karna aku berprinsip ngapain mencintai pacar orang, aku bukan siapa-siapa bagi dia, dia juga udah bahagia sama pasangannya.
Finally perasaanku kepadanya sudah hilang, biasanya kalau ketemu dia salting-salting gak jelas. sekarang, sudah biasa saja.
Alasanku tidak mengaguminya lagi karena tidak berguna bagiku. Buat apa mencintainya, tapi dia mencintai orng lain. Semoga suatu saat nanti dia bisa mencintaiku, karna aku akan tetap menunggunya sampai dia mencintaiku balik. Tapi kalau dia bukan takdir ku, aku akan melupakan dia selama-lamanya.
Simpang Rimba 23 juli 2024.